Kamis, 01 April 2010

Mencintai mu

Perlu Dukungan Moril mu Ayah


Sore ini adalah hari dimana aku menulis apa yang telah kurasakan selama ini , puncak dari luapan emosiku yang selama ini terpendam akhirnya pecah dengan derasnya air mata yang keluar setelah beberapa tahun ini terpendam.Tangisku pecah , entah dari mana asalnya air mata itu datang dan membasahi wajah yang telah disirami wudhu ku saat itu.

Berawal dari kegalauanku dalam hati yang tidak bisa ku ungkapkan karena aku sangat memandang dan menghormati sosok ayahku ini sehingga setiap beliau memarahi dengan bahasa yang tidak enak , hanya perasaan ” terima saja “ yang ada didalam diriku.Sunggguh di saat ini aku sangat membutuhkan suntikan moril dari ayah , karena menurutku materi bukanlah sebuah dukungan melainkan sebuah kewajiban orang tua untuk anaknya.Selangkah lagi aku akan menghadapi panasnya dunia kerja namun sebelum menapaki jalan tersebut aku harus melewati skripsiku yang membuatku setiap hari pulang malam sehingga banyak tenagaku terkuras namun sekali lagi , tak pernah ku rasakan dukungan moril itu , tak kunjung datang dukungan moril itu.

Aku terlahir sebagai anak pertama , namun apakah hal seperti ini pantas di terima oleh seseorang yang mempunyai predikat sebagai seorang anak pertama??” menurutku tentu tidak ”,Ada kalanya aku ingin sekali kembali di masa kecil ketika Ayah sangat mendukung morilku , Tapi mengapa disaat aku menghadapi ujung dari ujian sekolahku SD , SMP , SMA , KULIAH tiba – tiba tangis itu pun pecah membasahi wajahku.Kata sakit hati bukan jawaban dari sebuah omelan sang ayah tapi yang sesungguhnya aku butuhkan saat ini adalah dukungan moril.

0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management